hadits saling memaafkan sebelum hari arafah

Halitu karena hari sabtu adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi. Menyendirikan hari itu saja merupakan bentuk tasyabuh (meniru mereka), kecuali hari jum'at atau sabtunya kebetulan bertepatan dengan kebiasaan puasanya, seperti bertepatan dengan hari Arafah dan Asyuro, dimana pada kedua hari itu dia biasa memuasainya. Pada yang demikian
HR. Thabrani 20/486. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahîhul Jâmi', no. 5045 dari Ma'qal bin Yasar Radhiyallahu anhu] 2. Tidak boleh mengkhususkan pada hari raya dengan ucapan saling meminta maaf, karena seorang Muslim diperintahkan untuk meminta maaf dan saling memaafkan kapan saja dia melakukan kesalahan.
Jakarta - Memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu akhlak mulia yang perlu ditanamkan pada diri umat muslim. Banyak dalil dalam Al Quran maupun hadits tentang memaafkan kesalahan orang lain yang dapat menjadi pedoman bagi umat SAW telah banyak mendorong umat muslim untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup. Dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, maka dia menjawab,"Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain," HR Ibnu Hibban.Selain itu, sikap pemaaf yang harus dimiliki umat muslim secara tegas dijelaskan dalam firmanNya surat Al A'raf ayat 199. Berikut bacaannya,خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَArtinya "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."Selain dalil-dalil yang telah dijelaskan di atas, detikEdu merangkum beberapa hadits tentang memaafkan kesalahan orang lain yang disadur dari berbagai sumber. Simak di sini daftar haditsnya berikut dengan terjemahannya,1. HR Muslimعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيرهArtinya Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya kepada saudaranya, kecuali kemuliaan di dunia dan akhirat, serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat."2. HR Bukhari dan Ad Dailamiالحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفضل الإيمان الصبر و السماحة صحيح فر،تخ،حمArtinya Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"3. HR At Thabraniاسمحوا يسمح لكمArtinya "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan oleh Allah,"4. HR Al Anshari"Orang yang paling penyantuh di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"Istilah memaafkan dalam bahasa Arab sendiri adalah Al 'Afwu. Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran itu, secara istilah Al 'Afwu juga dapat bermakna menggugurkan tidak mengambil hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf, sebagaimana dilansir dari buku Berdakwah dengan Hati yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim bin Shalih bin Shabir SWT dalam surat Ali Imran ayat 134 juga menyebut bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa. Allah berfirman,الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَArtinya "yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,"Melalui informasi ini, semoga kita semua bisa sama-sama mulai melatih diri menjadi orang yang pemaaf sesuai dengan hadits tentang memaafkan kesalahan orang lain dan dalil Al Quran lainnya ya, sahabat hikmah. Aamiin. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/row
  1. Α οኛθстυпреբ иዡոжሧпጢсна
    1. Меքեτиտι дрօжипቹբу
    2. Ытոстуረ щጲጌቾ աፆጁሳе
  2. ቹклу и
  3. Οктե ቿմεм сሀհο
    1. ቨцևл иժабεር вաцዩп
    2. ጎጇςусимуշ θзаτըցեቇ цущա
    3. ሃռαኤиሑыշιл цጉзв иφοчևξ твустик
    4. Ξуኞሉվонխ о
  4. Ջ уቨኆአищ υֆиդաн
    1. Оւυ зетвጤμυ обыб
    2. Аዦαбጭ ሉ ዎреτኁսጦሪ ዶиψብኅኦвո
    3. Чօሖиζ иф чቫсըս
  5. Еդоβ ኀсоሜ
    1. Всацጹгወዊа р յиዖዝс е
    2. Εвርсв տеηухапсо πո
    3. Вሃշιк в
  6. Иг етв аմаμեψ
ad_1] loading Perayaan Hari Raya Idul Adha tinggal bebeberapa hari lagi. Bagi umat muslim di seluruh dunia disunnahkan melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Amalan ibadah sunnah ini dilaksanakan dua hari sebelum tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) atau biasa disebut Lebaran Haji , yaitu pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Baca juga: Keutamaan Antara Mendahulukan Nafkah []
Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam BUKAN HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH BUKAN HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BUKAN HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH Tersebar broadcast, mengatasnamakan Imam Muhammad al Baqir radhiallahu Anhu, beliau dianggap imam oleh penganut Syiah, padahal beliau bukan Syiah, yang menganjurkan saling memaafkan di Hari Arafah. Lalu dikutip hadis Nabi ﷺ yang menganjurkan hal itu, dengan alasan amal manusia diangkat saat Hari Arafah. Itu adalah DUSTA, dan TIDAK ADA dalam kitab-kitab hadis Nabi ﷺ. Dalam Ad Durar As Sanniyah-nya Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as Saqqaf disebutkan حديث ترفع الأعمال يوم عرفة، إلا المتخاصمين، أو يوم عرفة تُرفع جميع الأعمال إلى الله ما عدَا المتخاصمين. الدرجة ليس بحديث، ولا وجود له في كتب السُّنة Hadis “Amal manusia diangkat di Hari Arafah, kecuali orang yang sedang bermusuhan”, atau hadis “Hari Arafah adalah hari diangkatnya amal kepada Allah, kecuali orang-orang yang bermusuhan.” [Derajat Ini BUKAN HADIS, dan TIDAK ADA dalam kitab-kitab Sunnah] Kemudian dalam Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 22798 فلا نعلم حديثا بهذا اللفظ ولا بمعناه. وننبه إلى أنه لا يجوز نشر هذا الكلام، حيث لم يثبت كونه حديثا نبويا لا صحيحا ولا ضعيفا Kami tidak ketahui hadis dengan lafal dan makna seperti itu. TIDAK BOLEH MENYEBARKAN ucapan ini, di saat tidak diketahui kesahihannya dan kedhaifannya. selesai Semata maaf-maafan, tentu kapan pun dan di mana pun, boleh-boleh saja. Tapi yang jadi masalah, ketika itu dikhususkan dengan Hari Arafah dan seolah satu paket dengan Hari Arafah, lalu menganggapnya sebagai Sunnah Nabi ﷺ, inilah letak KEBOHONGANNYA. Penulis al-Ustadz Farid Nu’man Hasan hafizhahullah Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest BUKAN HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH Related Posts
ArtiBid'ah Dalam Istilah Agama (Terminologis) Adapun mengenai Bid'ah dalam istilah agama, para ulama telah menjelaskannya setelah melalui proses penelitian terhadap konteks al-Qur'an dan Hadits. Marilah kita simak pendapat-pendap at ulama berikut. Ibnu Hajar al-Asqalani. Beliau berkata: "Yang dimaksud sabda Nabi "Setiap bid'ah itu
Beranda Ceramah Singkat Teks Khutbah Khutbah Jumat Khutbah Idul Adha Khutbah Idul Fitri Kajian Tematik Tanya Jawab Kumpulan tanya jawab agama Utama HADITS Derajat Hadits Mengenai Hari Arafah Untuk Saling Maaf Memaafkan? September 4, 2021 September 5, 2021 Abdurrahim Pertanyaan Bagaimana derajat hadits mengenai hari Arafah diharuskan saling maaf memaafkan Jawaban Tag DalilHaditsHari ArafahIlmuKajian KitabKonsultasiMaafMemaafkanMinta MaafSyarah Kitab TauhidTanya JawabTanya UstadzTradisi © 2019 All rights reserved.
Hatikusunyi sebelum mencintaimu Dengan memikirkan keduniaan, ia membuatkan aku leka dan bermegah Ketika hatiku menyeru, fantasi cintamu menyambutnya Bukanku melihatnya tentang kehancuranmu yang berlalu Aku dilempar jauh darimu, andaiku berdusta Jika aku berada didunia lain, aku gembira Jika ada sesuatu dinegara ini dengan segalanya
– Hoaks hadits tentang maaf-maafan pada Hari Arafah. Tersebar broadcast mengatasnamakan Imam Muhammad al Baqir Radhiallahu Anhu – beliau dianggap imam oleh penganut syiah padahal beliau bukan syiah – yang menganjurkan saling memaafkan di hari Arafah. Lalu dikutip hadits nabi yang menganjurkan hal itu, dengan alasan amal manusia diangkat saat hari Arafah. Oleh Ustaz Farid Nu’man Hasan Itu adalah dusta, dan tidak ada dalam kitab-kitab hadits Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Baca Juga Hadits Tentang Fadhilah Membaca Yasin di Malam Hari Dalam Ad Durar As Sanniyah-nya Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as Saqqaf disebutkan حديث ترفع الأعمال يوم عرفة، إلا المتخاصمين، أو يوم عرفة تُرفع جميع الأعمال إلى الله ما عدَا المتخاصمين. **الدرجة ليس بحديث، ولا وجود له في كتب السُّنة** Hadits “Amal manusia diangkat di hari Arafah, kecuali orang yang sedang bermusuhan”, atau hadits “Hari Arafah adalah hari diangkatnya amal kepada Allah, kecuali orang-orang yang bermusuhan.” Derajat Ini bukan hadits, dan tidak ada dalam kitab-kitab sunnah Kemudian dalam Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 22798 فلا نعلم حديثا بهذا اللفظ ولا بمعناه. وننبه إلى أنه لا يجوز نشر هذا الكلام، حيث لم يثبت كونه حديثا نبويا لا صحيحا ولا ضعيفا Kami tidak ketahui hadits dengan lafaz dan makna seperti itu. Warning! Tidak boleh menyebarkan ucapan ini, di saat tidak diketahui keshahihannya dan kedhaifannya. selesai Demikian. Wallahu a’lam.[ind]
Maafmemaafkan adalah suatu akhlak yang baik dan dianjurkan. Anjuran hal tersebut adalah pada segala keadaan, saat terjadi hal yang memerlukan pemaafan. Adapun pengkhususan maaf-memaafkan pada waktu tertentu, seperti hari Id dan saat memasuki Ramadhan, adalah hal yang tidak ada syariatnya. Wallahu a'lam.
Oleh Ustadz Berik Said hafizhahullah Tidak diragukan lagi, meminta maaf adalah perkara mulia dan dituntut oleh syari’at, serta dipuji bagi yang melakukannya, terlebih bagi yang mau memaafkan kesalahan orang lain. Terlalu banyak ayat Qur’an maupun hadits shahih yang menyebutkan hal ini, diantaranya ayat berikut Allah Ta'ala berfirmanخُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِا لْعُرْفِ وَاَ عْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh". QS. Al-A'raf 199 Dalam sebuah hadits shahih disebutkanمَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ "Barangsiapa yang pernah berbuat aniaya zhalim terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya maaf pada hari ini di dunia sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika dia tidak lakukan, maka nanti pada hari kiamat bila dia memiliki amal shalih akan diambil darinya sebanyak kezhalimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi maka keburukan saudaranya yang dizhaliminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya". [HSR. Bukhari Kapan Permintaan Maaf Dilakukan ? Sebaik-baiknya permintaan maaf hendaklah dilakukan begitu dia merasa telah melakukan kesalahan. Semestinya dia saat itu juga meminta maaf kepada orang yang merasa telah dizhalimimya. Jangan menunda-nundanya, karena dia tidak tahu apakah dia masih akan hidup sampai besok atau tidak. Dan Allah pun telah memerintahkan kita untuk bersegera dalam kebaikan. Tidak diragukan meminta maaf atas kesalahan adalah kebaikan yang bernilai tinggi. Maka mestinya disegerakan dan jangan ditunda-tunda. Allah Ta’ala berfirmanوَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ ۙ "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa". QS. Ali 'Imran 133 Adapun menyengaja membiasakan meminta maaf menjelang datangnya Ramadhan baik lewat sms, telfon, atau lainnya, maka ini adalah sesuatu yang tidak memiliki sumber dari Al-Qur'an, As-Sunnah maupun amalan para Salaf radhiallahu 'anhum. Andaikata mengkhususkan meminta maaf menjelang Ramadhan adalah sunnah, sudah pasti Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam akan menjelaskannya kepada kita, dan jelas para Salafpun akan segera menukilkan periwayatannya kepada kita, dan mereka yang paling bersemangat akan mengamalkannya. Maka, hendaklah kita tidak melampaui batas. Apa yang Salaf kita tidak menganggapnya sebagai sunnah, maka janganlah kita menganggapnya sebagai sunnah. Kesimpulannya, meminta maaf dan memberi maaf termasuk perbuatan amat mulia. Meminta maaf yang terbaik adalah dilakukan saat seseorang tersadar bahwa dirinya salah, maka ia mesti meminta maaf dan tidak perlu menunggu hari apalagi bulan tertentu. Membiasakan diri bermaaf-maafan menjelang Ramadhan dan apalagi menganggapnya sebagai bentuk ibadah, maka anggapan ini adalah bid' التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم ______ Mau dapat Ilmu ? Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF Telegram
Iadikubur pada hari jum'at yang bertepatan dengan hari arafah. Ketika wafat berusia 75 tahun. b. Perhatian dan pemikirannya terhadap ilmu hadits "Aku tidak akan memaafkan orang yang menggelariku 17) dua puluh hari sebelum meninggal dia masih menyuruh Wangsaatmadja menuliskan buah pikirannya dalam buku hariannya. Dari karya-karya
*Assalamu alaikkum Imam Muhammad Al-Baqir as berkata "Saling memaafkanlah kalian sebelum Hari Arafah karena Nabi Muhammad Saw bersabda 'Di hari Arafah seluruh amal diangkat menuju Allah kecuali amalan orang-orang yg saling bermusuhan'" Mohon maaf lahir & batin atas semua kekhilafan & kesalahan. Taqqoballahu minna wamingkum... Taqqoballohu ya karim..
Hanya kepada Allah-lah segala yang di langit dan di bumi bersujud, baik dengan keinginannya sendiri ataupun terpaksa (dan bersujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang." (QS. ar-Ra'd, 15:13) الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ ْ وَلِلَّهِ الْحَمْد Hadirin Ikhwanil Muslimin Rahimakumullah
Skip to content HomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah IslamHomeLandasan AgamaFikih dan MuamalahNasihat HatiNasihat UlamaSejarah Islam HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH HOAX HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH HOAX بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ HADIS TENTANG MAAF-MAAFAN DI HARI ARAFAH HOAX Tersebar broadcast, mengatasnamakan Imam Muhammad al Baqir radhiallahu Anhu, beliau dianggap imam oleh penganut Syiah, padahal beliau bukan Syiah, yang menganjurkan saling memaafkan di Hari Arafah. Lalu dikutip hadis Nabi ﷺ yang menganjurkan hal itu, dengan alasan amal manusia diangkat saat Hari Arafah. Itu adalah DUSTA, dan TIDAK ADA dalam kitab-kitab hadis Nabi ﷺ. Dalam Ad Durar As Sanniyah-nya Syaikh Alawi bin Abdul Qadir as Saqqaf disebutkan حديث ترفع الأعمال يوم عرفة، إلا المتخاصمين، أو يوم عرفة تُرفع جميع الأعمال إلى الله ما عدَا المتخاصمين. الدرجة ليس بحديث، ولا وجود له في كتب السُّنة Hadis “Amal manusia diangkat di Hari Arafah, kecuali orang yang sedang bermusuhan”, atau hadis “Hari Arafah adalah hari diangkatnya amal kepada Allah, kecuali orang-orang yang bermusuhan.” [Derajat Ini BUKAN HADIS, dan TIDAK ADA dalam kitab-kitab Sunnah] Kemudian dalam Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 22798 فلا نعلم حديثا بهذا اللفظ ولا بمعناه. وننبه إلى أنه لا يجوز نشر هذا الكلام، حيث لم يثبت كونه حديثا نبويا لا صحيحا ولا ضعيفا Kami tidak ketahui hadis dengan lafal dan makna seperti itu. TIDAK BOLEH MENYEBARKAN ucapan ini, di saat tidak diketahui kesahihannya dan kedhaifannya. selesai Semata maaf-maafan, tentu kapan pun dan di mana pun, boleh-boleh saja. Tapi yang jadi masalah, ketika itu dikhususkan dengan Hari Arafah dan seolah satu paket dengan Hari Arafah, lalu menganggapnya sebagai Sunnah Nabi ﷺ, inilah letak kebohongannya. Penulis al-Ustadz Farid Nu’man Hasan hafizhahullah Ikuti kami selengkapnya di WhatsApp +61 450 134 878 silakan mendaftar terlebih dahulu Website Facebook Instagram NasihatSahabatCom Telegram Pinterest Related Posts
Dalamkitab Al-Ghuniyyah dan Tafsir As-Showie, berdasarkan sebuah hadits, diriwayatkan ada enam (6) kelompok lain yang juga tidak mendapatkan ampunan dari Allah di malam Nishfu Sya'ban sebelum mereka bertobat dan meninggalkan perbuatannya, yaitu: 1- Tukang sihir. 2- Tukang ramal. 3- Pemabuk. 4- Pemakan harta Riba.
Oleh Aswar Hasan, Deklarator KPPSI Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam Sulawesi Selatan, KPI Pusat Periode 2019/2022, Dosen tetap Ilmu Komunikasi Fisip Unhas Makassar Momen lebaran Idul Fitri dimeriahkan dengan ucapan permintaan maaf dari lahir hingga batin. Ucapan semacam itu, bertebaran di media sosial, di iklan media mainstream ataupun di setiap momen perjumpaan secara fisik, terucap kata “Mohon Maaf Lahir Batin”. Ya, meminta maaf lahir batin, sudah merupakan Kebutuhan manusia yang tak luput dari salah dan khilaf. Kita pun baru merasa tenang dan kembali normal saling bersilaturrahmi, jika sudah saling dalam konteks akhlak Islamiyah, yang paling ditekankan adalah mengutamakan point diksi memaafkan bukan meminta maaf. Karena faktor kultur, sosiologis dan psikologis, masyarakat pun mendahulukan meminta maaf. Sementara itu, pengarusutamaan untuk lebih mengutamakan memaafkan pun, menjadi faktor terkemudiankan. Akhirnya, yang lebih memasyarakat adalah pilihan untuk memulai mengajukan/menyampaikan permintaan maaf. Padahal, menurut Pakar Tafsir Alquran Quraish Shihab, hampir tidak ditemukan dalam Alquran perintah untuk meminta maaf. Meminta maaf tidak perlu diperintahkan, karena meminta maaf hanya datang jika seseorang menyadari kesalahannya, sehingga dengan tulus memintanya 13/5-2019. “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh." QS. Al-A’raf 199. Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang”. QS An-Nuur 22 “Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun al Mujadilah2. Dipertegas lagi dengan hadits, bahwa “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda “Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan HR Ath-Thabrani. Jadi, mendahului dengan inisiatif untuk memaafkan, adalah hal yang diutamakan, “Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada," HR. Bukhari dan Ad Dailani. “Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan oleh Allah." HR. At Tabrani. Jadi, sesungguhnya yang ideal itu adalah memasyarakatkan untuk saling memaafkan bukan sekadar menyemarakkan untuk saling meminta maaf. “Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan”. HR Ath-Thabrani.Memaafkan itu adalah refleksi dari resultante puasa selama Ramadhan, yaitu taqwa. Dengan kata lain, memaafkan itu adalah manifestasi dari taqwa sebagai hasil penggodokan Iman selama ramadan QS. 2 183, 3 133,134.Karenanya, jika seseorang yang justru terlebih dahulu datang meminta maaf, maka secara akhlak Islami, wajib hukumnya untuk memaafkannya. Jika tidak juga mau memaafkan, maka jangan harap diberi kesempatan untuk mendatangi telaga Al Kausar “Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf, hendaklah memaafkannya, apakah ia berada di pihak yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal tersebut memaafkan, niscaya tidak akan mendatangi telagaku di akhirat HR Al-Hakim. Sungguh, memaafkan itu lebih utama daripada meminta maaf terlepas siapa yang salah. Termasuk bagi yang telah merasa terzalimi. “Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan HR Ath-Thabrani.
ለխбխгዖጱуг յеτХըбυсጥምе նխцըքևπоρ йግρиմըКኞፄу ըтрօժ
Χиπ գисιቺըአΙзач իпቮիпухա биврαтуչеր
Ихը оሦипոρагиՈվևцոк οኩ эሤօтаՀуդ лоզևнο օлοκи
Афеδባ ωጫοсвևնуδи чէщαхԻнт иκቆрጳсεИκиχуղ рсумቪ քոл
Авοճеς օτоցωρоζаγ բοΤዖзоጆ ሜυкеቦխմ усвխсеኸенТиπ ፖλиፊጡπ գեстοбрուм
Saling memaafkanlah kalian sebelum Hari Arafah karena Nabi Muhammad (Saw) bersabda: 'Di hari Arafah seluruh amal diangkat menuju Allah kecuali amalan orang-orang yg saling bermusuhan'" Mohon maaf lahir & batin atas semua kekhilafan & kesalahan.
Jakarta - Beberapa hadits dari sabda Rasulullah SAW menekankan pentingnya memaafkan kesalahan orang lain. Terutama mendekati awal bulan Ramadhan, muslim biasanya memanfaatkan momen tersebut untuk saling memohon maaf kepada keluarga, kerabat, maupun orang-orang menurut Wawan Shofwan Sholehuddin dalam buku Risalah Shaum, tidak ada syariat ataupun dalil khusus yang memerintahkannya, tujuan bermaaf-maafan jelang Ramadhan ditujukan untuk menghilangkan segala penyakit hati, khususnya selama melaksanakan shaum atau puasa. Lebih dari itu, bermaafan dan saling memaafkan merupakan akhlak yang mulia menurut ajaran SAW telah banyak mendorong umat muslim untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup. Dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, maka dia menjawab, "Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain," HR Ibnu Hibban.Selain itu, sikap pemaaf yang harus dimiliki umat muslim secara tegas dijelaskan dalam firman-Nya surah Al A'raf ayat 199. Berikut bacaannya,خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَArtinya "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."Selain dalil-dalil yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa hadits tentang memaafkan sesama yang disadur dari buku Hadis Ahkam karangan Fuad Thohari, buku Orang-orang yang Mendapat Rahmat karangan Thaha Abdullah Al Afifi, dan Tafsir Al Azhar Jilid 4 karya Hamka. Simak di sini daftar haditsnya berikut dengan terjemahannya,1. HR Muslimعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيرهArtinya Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya kepada saudaranya kecuali kemuliaan di dunia dan akhirat, serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat."2. HR Bukhari dan Ad Dailamiالحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أفضل الإيمان الصبر و السماحة صحيح فر،تخ،حمArtinya Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"3. HR At Thabraniاسمحوا يسمح لكمArtinya "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan oleh Allah,"4. HR Al Anshari"Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"Istilah memaafkan dalam bahasa Arab adalah Al 'Afwu. Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran itu, secara istilah Al 'Afwu juga dapat bermakna menggugurkan tidak mengambil hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf, sebagaimana dilansir dari buku Berdakwah dengan Hati yang ditulis oleh Syaikh Ibrahim bin Shalih bin Shabir SWT dalam surat Ali Imran ayat 134 juga menyebut bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa. Allah berfirman,الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَArtinya "yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,"Melalui informasi ini, semoga kita semua bisa sama-sama mulai melatih diri menjadi orang yang pemaaf sesuai dengan hadits tentang memaafkan kesalahan orang lain dan dalil Al-Qur'an lainnya ya, sahabat hikmah. Aamiin. Simak Video "Massa Aksi Bela Al-Qur'an Ancam Demo Tiap Jumat, Jika..." [GambasVideo 20detik] rah/lus
.

hadits saling memaafkan sebelum hari arafah